Tipis Memilh Bakalan Murai Batu
Saturday, August 13, 2011
"Berburu" burung bakal di pasar burung gampang=gampang susah. Tidak semua penggemar burung suka memelihara burung yang masih bakal. Disamping masih liar, mudah mati sampai perawatannya yang membutuhkan extra waktu yang tidak sedikit, pakan tidak boleh telat.
Namun saya lebih suka mencari burung yang masih bakal untuk di pelihara sebagai burung kicauan di rumah. Alasannya sederhana saja, harganya masih terjangkau sama kantong kita alias lebih murah. Disamping itu punya kepuasan tersendiri seandainya kelak burung tersebut menjadi burung yang bagus, rajin berkicau apalagi bisa untuk diikutkan ke kontes burung kemudian juara, tak ternilai senangnya. Disitulah letak seninya saat memilh burung yang masih bakal.
Sangat sulit memilih bakalan burung Murai Batu yang di prediksikan mempunya prospek bagus kedepan agar kita tidak kecewa di kemudian hari. Namun teman-teman pasti setuju, bahwa ukuran dalam memilih burung bakalan yang pertama sekali adalah memilih burung yang sehat (tidak sakit). Tidak perduli burung itu masih piyik, muda hutan atau sudah dewasa. Kemudian baru kita amati burung tersebut (usahakan burungnya dipegang) dengan teliti, untuk memastikan burung tersebut dalam kondisi baik dan tidak ada cacat. Seperti burung mau makan atau tidak cacat mata, kaki tidak sempurna, sayap yang semper atau paruh yang bergeser dll. saat memilih tidak perlu tergesa-gesa, kita pantau burung tersebut dari jauh untuk mengetahui tingkah lakunya. pilih yang polahnya tenang, saat didekati tidak nabrak jeruji dengan kepalanya. apalagi kalau burung tersebut mau bersiul, walau sesaat. Itu bisa menjadi pilihan.
Ada beberapa bentuk anatomi yang beredar di masyarakat dalam memilih burung bakal Murai Batu (MB) yang perlu diperhatikan walaupun itu sendiri masih diperdebatkan kebenarannya, antara lain :
1. Bentuk badan proporsional, artinya antara panjang leher - badan - tinggi kaki dan ekor serasi.
2. Badan besar dan panjang, dibanding burung bakal yang lain.
3. Paruh tebal menandakan volume besar,
4. paruhtipis menandakan volume tipis tapi rajin bunyi (cerewet tergantung selera).
5. Mata menatap tajam (melotot) dan garang , menandakan mental bagus.
6. Kepala atas agak datar (ceper), menandakan burung pemberani dan rajin berkicau.
7. Bulu pilih yang lengkap kalau ada. dan tersusun rapi.
8. Pilih ekor yang masih ada, agar tidak salah pilih.
Demikian yang bisa saya informasikan menurut pengalaman yang saya alami sendiri. semoga bermanfaat.
Ada beberapa bentuk anatomi yang beredar di masyarakat dalam memilih burung bakal Murai Batu (MB) yang perlu diperhatikan walaupun itu sendiri masih diperdebatkan kebenarannya, antara lain :
1. Bentuk badan proporsional, artinya antara panjang leher - badan - tinggi kaki dan ekor serasi.
2. Badan besar dan panjang, dibanding burung bakal yang lain.
3. Paruh tebal menandakan volume besar,
4. paruhtipis menandakan volume tipis tapi rajin bunyi (cerewet tergantung selera).
5. Mata menatap tajam (melotot) dan garang , menandakan mental bagus.
6. Kepala atas agak datar (ceper), menandakan burung pemberani dan rajin berkicau.
7. Bulu pilih yang lengkap kalau ada. dan tersusun rapi.
8. Pilih ekor yang masih ada, agar tidak salah pilih.
Demikian yang bisa saya informasikan menurut pengalaman yang saya alami sendiri. semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment